LPLH NUSANTARA 🌏
Pada debat putaran pertama capres Rabu malam 2023, karena hanya sedikit sekali hal baru yang bisa di dapat. Mungkin sebagian cukup kecewa.
1. Anies
Sesuai dengan ekspetasi pendukungnya, Anies bisa tampil dengan pembawaan yang adem, ahli merangkai kata, dan cukup banyak membawa data. Semua pertanyaan baik dari panelis maupun calon lain dapat beliau jawab dengan baik. Bisa dibilang Anies di debat pertamanya menampilkan sosok ideal seorang capres, bahkan dari mulai kiprahnya di Jakarta, pujian-pujian yang dituainya membuat beberapa sempat mengidolakan beliau.
Namun di debat pertama yang mengganjal adalah racun-racun halus yang beliau bawa secara rapi, contohnya penyebutan orang tua mas Harun, dan penekanannya terhadap "negara kekuasaan" yang sedang terjadi.
Mungkin semua sudah cape dengan kampanye kebencian. Masih ingat juga betapa epiknya dulu melawan Ahok, dengan framing yang dibawa adalah 'jihad melawan kafir'. Hal ini jelas dirasakan beberapa pendukungnya (maaf) seakan-akan menganggap Anies itu Nabi:
2. Prabowo
Mungkin beberapa pendukung Prabowo dalam hatinya Prabowo bisa lebih oke. Lalu kembali dipatahkan dengan performa beliau yang lagi-lagi kaya seperti itu.
Seperti di debat pertamanya Prabowo judulnya "Diskusi", bukan debat. Bapaknya Bobby ini memang sangat realistis.
Ketika opini dari calon lainnya sejalan ia dengan santuynya bilang "iya, saya setuju", meskipun beliau setuju dengan capres lain, dengan ahlinya dia bumbui, dia putar, jadinya seperti punya gagasan yang lebih baik padahal intinya sama saja.
Contohnya ditanya mengenai permasalahan di Papua. Jawaban beliau memorable buat saya: solusinya percepat pengembangan ekonomi dan sosial.
Kalo disana merasa sejahtera dan bahagia kecil kemungkinan muncul separatisme. Tapi, lagi lagi disini Prabowo kurang bisa menimbang kalimatnya. "Tidak sesederhana itu".
3. Ganjar
Beliau adalah yang paling santai. Bisa jadi terpengaruh pembawaan Pak Mahfud. Data yang dibawa mendukung argumentasi yang beliau sampaikan.
Jawabannya tidak terlalu teoritis ataupun realistis, setiap masalah punya solusi yang cukup hati-hati. Gaya bicaranya tidak berapi-api ataupun manis, cukup terus terang seperti slogan yang dibawanya yaitu: sat set.
Ketika Prabowo selalu tampak tegas namun kadang bablas emosi, atau Anies yang menjaga citra imam idaman dengan selalu tersenyum apapun yang terjadi, Ganjar 'cukup'. Ia tahu seberapa banyak emosi yang dikeluarkan, tahu kapan merendahkan suaranya, tahu kapan sedikit tersenyum, dan citra dinginnya membuat ia tampak paling bijak diantara capres semalam.
Diantara ketiganya kombinasi Paslon 3 ini adalah yang paling baik. Namun kita semua tentu sudah lelah dengan aksi gladiator di Indonesia ini. (Budi S)