Tampilkan postingan dengan label Musik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Musik. Tampilkan semua postingan

Lagu-lagu Iwan Fals yang Menyindir Politik dan Membahas Kehidupan Sosial.

Desember 04, 2023

 Penulis: Budi Santoso.

MUSIK


Apa yang membuat sosok Iwan Fals begitu disegani oleh para politikus?


Iwan Fals yang memiliki nama asli Virgiawan Listanto, lahir di Jakarta pada 3 September 1961. Ia adalah legenda hidup dunia musik Indonesia dengan genre bermusiknya Balada, Pop, Rock, dan Country.

Karya-karya Iwan Fals banyak digemari oleh berbagai kalangan, dari muda sampai tua, dari jaman dulu sampai saat ini.

Nah jika kata-kata cinta cukup umum di gunakan oleh para musisi, lirik lagu yang diciptakan oleh Iwan Fals cenderung memiliki lirik yang banyak mengandung kata sindiran terhadap kebijakan sosial.

Bahkan banyak berpartisipasi dalam pembangunan negara melalui kata penyemangat dalam lagunya yang ditujukan untuk anak bangsa dan sindiran-sindiran kepada pemerintahan.

Iwan Fals memang merupakan seorang musisi, namun tahukah bahwa Iwan Fals juga aktif dalam kegiatan politik?

Bukan sebagai aktor politiknya namun beliau adalah salah satu praktisi yang banyak menyindir maupun membuat kata-kata yang berbau menggelitik kalangan elit politik. Kata-katanya banyak digunakan penyemangat dalam dunia anti korupsi juga.

“Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar? Jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”. (Hura Hura Huru Hara - Album Dalbo 1993).


Kalimat di atas merupakan kalimat kritik tentang hak berpendapat dari masyarakat yang sudah mulai di bungkam oleh pemerintahan.


“Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”. (Cemburu - Album 50:50 2007).


“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”. (Surat Buat Wakil Rakyat - Album Wakil Rakyat 1987)


“Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”. (Luka Lama – uncasse_e)


“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”. (Puing, Album Sarjana Muda 1981).

Begitulah lirik lagu Iwan Fals yang banyak menyindir para ilmuan dalam menyebar luaskan berbagai informasi tentang pengetahuan dan sebagian diantaranya ditambahi oleh sedikit bumbu kebohongan sehingga terciptalah hoaks di kalangan masyarakat.

“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”. (Nocturno - Album Kantata Takwa 1990).


“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”. (Hio - Album Swami Il 1991).


“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”. (Buktikan - Album Manusia Setengah Dewa 2004).


“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”. (Besar Dan Kecil - Album Belum Ada Judul 1992).

Sebagai seorang musisi, kata-kata bijak Iwan Fals cukup banyak.

Kata-kata bijak ini cukup mengena bila di aplikasikan dalam dunia nyata.

Memang tak lengkap rasanya kalau sekiranya mendengar kata-kata sindiran Iwan Fals dan juga kata politiknya tanpa mendengar kata-kata untuk Indonesia yang menjadi penyemangat kaum muda untuk lebih loyal terhadap bangsa dan negara yang sedang mereka junjung hari ini.

“Hey jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”. (Bangunlah Putra Putri Pertiwi – Album Sarjana Muda 1981).

Kata –kata ini menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia tak boleh malu terhadap negaranya. Dan cobalah tunjukkan pada dunia bahwa Anda dan kita adalah generasi muda Indonesia yang jaya.


“Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”. (Harapan Tak Boleh Mati –uncassete).


”Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”. (Galang Rambu Anarki – Album Opini 1982)


“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”. (Cik – Album Sore Tugu Pancoran 1985)


“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”. (Lancar – Album Lancar 1987)


“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”. (Nak – Album 1910 1988)

Iwan Fals adalah salah satu musisi bertalenta di Indonesia yang cukup kontroversi mengenai karya-karyanya dalam menyindir pemerintah pada masanya.


Meskipun begitu, hingga saat ini, kata kata Iwan Fals yang tertuang dalam lirik lagunya masih banyak dinikmati berbagai kalangan dari tua hingga muda.

Mungkin itulah beberapa faktor yang membuat seorang Iwan Fals begitu disegani oleh tokoh-tokoh politik di negeri ini.

Karena salah satu kekuatan seniman dapat diabadikan sepanjang masa.

Lagu Iwan Fals yang mana yang menjadi favorit Anda? (*/Budi S)


5 Pernyataan Keluarga Koeswoyo (Koes Plus) soal Larangan Band T’Koes Bawakan Lagu-lagu Koes Plus.

Oktober 12, 2023

 

JAKARTA - Band T’Koes dengan keluarga besar Koes Plus terlibat dalam perseteruan. T’Koes adalah grup musik pelestari atau tribute selalu membawakan lagu-lagu Koes Plus.

Sementara, Koes Plus adalah band legendaris yang didirikan pada tahun 1968. Band ini dinamakan awalnya Koes Bersaudara. Pergantian nama dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus terjadi setelah Nomo Koeswoyo hengkang dan posisinya digantikan oleh Murry sebagai drummer.



Beberapa waktu lalu keluarga besar Koes Plus membuat kaget publik usai mengumumkan bahwa band T’Koes dilarang membawakan lagu-lagu Koes Plus. Pada Kamis (28/9/2023) kemarin, anak-anak dari personel Koes Plus, yakni David Koeswoyo mewakili kel Yon Koeswoyo, Damon Koeswoyo mewakili Tony Koeswoyo, Rico mewakili keluarga Murry, dan Sari Koeswoyo mewakili Yok Koeswoyo memberikan pernyataan tegas melarang band T’Koes membawakan lagu-lagu milik Koes Plus. Beberapa pernyataan dari anak-anak Koes Plus atas persoalannya dengan band T’Koes:



1. Alasan baru sekarang larang bawakan lagu Koes Plus David mengagakan, alasan keluarga besar Koes Plus baru melarang band T’Koes membawakan lagu-lagu Koes Plus karena kesibukan masing-masing. Selama band T’Koes berdiri sejak tahun 2007, keluarga besar Koes Plus sudah merasa tidak nyaman dengan sikap dari band T’Koes ini. Meski demikian, mereka tidak membeberkan sikap band T’Koes seperti apa yang dimaksud dianggap menyinggung harkat dan martabat keluarga besar Koes Plus. Mereka selama ini diam sembari menunggu itikad baik dari band T’koes hadir ke keluarga besar Koes Plus. “Singkatnya gini, selama ini kami sibuk dengan urusan keluarga kami masing-masing, kami tahu ada sesuatu yang kurang pas dari si band ini tapi kami berusaha untuk tidak peduli pada saat itu,” ujar David Koeswoyo.



2. Sebut band T’Koes tak beretika dan langgar aturan Sampai akhirnya kekesalan keluarga besar Koes Plus ini memuncak saat sebuah video beredar di media sosial, Agusta Dwi Susanto Marzall yang juga merupakan pendiri T'Koes sedang berbincang dengan seorang purnawirawan perwira TNI AL. Dalam video tersebut, ada pernyataan bahwa anak-anak dari personel Koes Plus dianggap tidak jelas. Yang membuat keluarga besar Koes Plus itu sakit hati rupanya pernyataan tersebut tak disanggah oleh Agusta. Bukan soal uang, hal ini lah yang melatar belakangi keluarga besar Koes Plus menganggap band T’koes ini sudah tak lagi beretika, bahkan melanggar aturan sebagai band pelestari Koes Plus.



Dari situ lah yang melatar belakangi akhirnya keluarga besar Koes Plus melarang band T’Koes membawakan lagu-lagu Koes Plus. “Tapi ternyata makin ke sini makin banyak ya, akumulasi ya, sampai puncaknya ya di video itu. Akhirnya mau tidak mau kami berembuk dulu akhirnya kami mengambil sikap,” kata David. “Jadi sebenarnya kalau ada yang bilang 'Koes Plus itu arogan ya atau apa', salah besar. Karena kami sudah mendiamkan beberapa hal itu sejak bertahun-tahun yang lalu,” lanjut David.



3. Hanya band T’Koes yang dilarang bawakan lagu-lagu Koes Plus Karena hal itu, akhirnya keluarga besar Koes Plus sepakat melarang band T’Koes membawakan lagu-lagu Koes Plus. Lewat kuasa hukum perwakilan keluarga Koeswoyo, Singgih Tomi Gumilang menegaskan hanya band T’Koes yang dilarang membawakan lagu-lagu Koes Plus. “Hari ini kami fokus kepada memberi penegasan bahwa hanya T'Koes band dengan formasi yang tadi yang tidak boleh membawakan lagu-lagu legendaris ciptaan Koes Plus,” ujar Singgih. Sementara, keluarga besar Koes Plus lainnya, membolehkan pelestari lainnya membawakan lagu-lagu Koes Plus asal sesuai dengan aturan yang berlaku. 




4. Yok Koeswoyo sudah tahu band T’Koes dilarang bawakan lagu-lagu Koes Plus Sari sebagai anak Yok Koeswoyo mengatakan, keputusan keluarga besar Koes Plus melarang band T’Koes membawakan lagu-lagunya sudah atas izin sang ayah. Sebab sampai saat ini masih tersisa Yok Koeswoyo personel dari Koes Plus. Sebelum mengambil tindakan melarang band T’Koes membawakan lagu-lagu Koes Plus, Sari mengaku sudah sempat berdiskusi dengan Yok Koeswoyo. “Kami diskusi juga dengan the last man standing-nya Koes Plus, yaitu Yok Koeswoyo, situasianya seperti apa. Dan bukan berarti beliau tidak mendengar dan tidak mengetahui,” ucap Sari. “Pada akhirnya beliau mengatakan 'ya sudah, saya mengerti sikap kalian, silahkan dilanjutkan, silahkan dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku’,” lanjut Sari. 5. Imbauan untuk para pelestari Koes Plus lainnya Dengan kejadian yang terjadi pada band T’Koes, keluarga besar Koes Plus berharap pelestari lainnya di seluruh dunia tetap menghargai dan menghormati keluarga besar Koes Plus. Terutama Yok Koeswoyo, salah satu personel Koes Plus yang masih ada.



“Saya imbau kepada semua pelestari yang ada di nusantara bahkan ada di dunia, New York ada, LA (Los Angeles). Silahkan kalian menikmati lagu-lagu Koes Plus bahkan mau dimodelin seperti apa silahkan,” ucap Sari Koeswoyo. “Kalau kalian punya fanbase sendiri silahkan, kami tidak akan pernah merecoki tapi jangan bawa-bawa keluarga kami untuk dibandingkan bahwa kalian lebih hebat dari ayah kami. Itu saja,” tutur Sari Koeswoyo.

(*/)