LUBUKLINGGAU, SUMSEL
Musi Rawas - Polisi telah mengamankan Asep (21), pemuda ODGJ yang tega membunuh ayah dan ibu kandungnya hingga tewas di Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan.
Guna memastikan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa, polisi berencana akan melakukan observasi ke RSJ di Palembang.
Hal itu diungkapkan Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi usai pihaknya menerima informasi terkait Asep yang diduga ODGJ.
Saat ini polisi tengah mengatur waktu yang pas untuk mengantarkan Asep secepatnya ke RSJ Ernaldi Bahar di Pa lembang. Asep rencananya akan diobservasi selama 14 hari di RSJ tersebut.
Dugaan tersangka Asep memang mengidap gangguan jiwa, karena polisi berusaha menginterogasi Asep, namun tak sesuai dengan yang diharapkan.
Saat diperiksa, Asep tak mampu memahami apa yang ditanyakan polisi terhadapnya. Polisi juga masih menunggu surat keterangan resmi dari pihak keluarga untuk membuktikan perihal tersebut.
Dari pengungkapan kasus tersebut, polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti di lokasi kejadian. Selain parang panjang dan kayu runcing yang digunakan Asep menghabisi ayah dan ibu kandungnya, polisi juga menyita parang lain, hanger berikut rambut korban.
Sementara Asep ini diamankan dan belum bisa dimintai keterangan dijerat Pasal 338 KUHPidana tentang tindak pidana pembunuhan.
Dugaan motif Asep nekat membuat kedua orang tuanya tewas. Menurut Andi, peristiwa itu terjadi ketika Asep yang disebut ODGJ diduga kumat setelah permintaan untuk dibelikan rokok ditolak oleh sang ibu.
"Berawal pelaku meminta untuk dibelikan rokok kepada ibu kandung pelaku (korban), namun tidak dibelikan," kata AKBP Andi kepada awak media, Jumat (5/1/2024).
Lalu di saat bersamaan, Abastiar ayah pelaku tiba di rumah karena baru pulang bekerja. Karena kesal kehendaknya tak dituruti ibunya, Asep pun sontak kesal. Tiba-tiba Asep langsung mengambil sebilah parang di rumahnya.
"Kemudian dengan parang panjang itu pelaku langsung membacok ayahnya. Di mana saat itu korban Abasatiar baru pulang dari bekerja. Setelah membacok Abasatiar, pelaku pun membacok ibunya," kata Andi.
Saat aksi pembacokan terjadi, emosi Asep diduga semakin menjadi sehingga Asep membacok ayah dan ibunya itu berulang kali dengan membabi buta.
"Pelaku membacok kedua orang tuanya dengan berulang kali," katanya.
Kedua korban pun tak berdaya karena menderita sejumlah luka bacok di sekujur tubuh mereka hingga Leher nyaris putus. Melihat korban masih bernyawa, Asep yang tak puas lalu mengambil kayu runcing yang ada di rumah tersebut dan kembali menghantamkan kayu itu ke kedua korban hingga akhirnya kedua orang tuanya tewas.
(Budi S)