Kenapa Israel dan Palestina Tidak Berbagi Wilayah Saja Agar Damai?

November 13, 2023

 INTERNASIONAL

Dengan logika sederhana saja:


1. Kamu dan keluargamu hidup damai di rumah yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi.

2. Tiba-tiba ada orang asing yang berkata, kalau berabad-abad yang lalu, dia tinggal disana.

3. Orang ini posisinya lebih kuat. Dia didukung oleh preman kampung setempat.

4. Bertahun-tahun kalian ribut tentang kepemilikan rumah.

5. Tetangga sekitar coba membantu, tapi pada akhirnya kalah.

6. Kemudian muncul ide, kenapa rumahnya tidak dibagi dua saja. Perkelahian akan berakhir.

Bayangkan, Anda hidup damai, tiba-tiba harus rela membagi separuh atau lebih wilayah rumah Anda karena kondisinya lumayan tidak menguntungkan. Dan kalau solusi ini ditolak, Anda dibilang bodoh dan egois.


Dari nalar umum saja dapat diketahui bahwa pada dasarnya sama sekali bukan solusi.

Tidak akan ada lagi pertumpahan darah dan nyawa melayang jika semua sepakat bahwa awal dari masalah semi-abadi ini adalah pembentukan negara Israel di tanah Palestina.

Dengan kata lain, keberadaan negara Israel itulah yang sedari awal menjadi pokok konflik. Adapun pertempuran yang menyertainya kemudian merupakan gejala-gejala hasil dari pokok permasalahan itu.

Solusi? Kembalikan kedaulatan penduduk lokal untuk hidup di bawah naungan negeri bernama Palestina seperti sebelum tahun 1984.

"Bagaimana dengan penduduk Israel? Mau di bawa ke mana?"

Tidak ada yang harus pergi. Sebelum pendirian Israel, penduduk lokal Palestina yang terdiri dari Arab Muslim, Arab Kristen, dan Yahudi dapat hidup aman damai secara berdampingan.

"Itu terdengar mustahil"


Berkaca dari wilayah Israel yang terus bertambah luas dari waktu ke waktu, apa mereka rela untuk mengembalikan yang "bukan jatahnya" dalam rangka mencapai proporsionalitas?

Jujur, saya pesimis.


Tidak lebih daripada pemeliharaan tensi di antara ke dua negara. Sudah pasti tidak akan akur. Ibarat mendirikan Korea Utara dan Korea Selatan baru.

Dengan demikian, kembali ke stand awal. Bahwa solusinya adalah bukan dengan membagi dua tanahnya, melainkan kembalikan tanah itu pada mereka yang berhak.

Catatan pada gambar:


Sumber Gambar: Google

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »