Apa itu Leak Bali?

November 14, 2023

 SEJARAH NUSANTARA

Ilustrasi orang yang sedang ngereh/berubah wujud menjadi liyak.


Dulu orang Bali tidak mengenal serangan jantung atau apapun itu. Bila ada orang yang tadinya terlihat sehat tiba-tiba meninggal dunia, dia amah liyak! (dimakan leak). Bila ada bayi mati dalam kandungan, amah liyak! amah liyak ! Pokoknya jika ada kematian mendadak atau misterius, bisa dipastikan itu ulah leak!


Apa sih leak atau liyak itu? Sederhananya leak itu penekun ilmu hitam (pengiwa) atau black magicyang bisa mencelakai korbannya bahkan menyebabkan kematian. Ada juga yang mendefinisikan leak sebagai manusia yang bisa berubah wujud menjadi sosok siluman atau makhluk jadi-jadian.

  • Leak itu singkatan dari Lelintihan Aksara. Sebuah metode spiritual dengan menggabungkan tehnik pemutaran dasaaksara, kanda pat, tujuh cakra dan kundalini demi mencapai kesadaran tinggi dan pencerahan ilahi. Fenomena kesaktian dan kegaiban yang menyertainya adalah efek samping akibat penempaan fisik dan olah spiritual ketat yang di jalani oleh penekun ilmu ini.


Ilmu pengleyakan atau dikenal juga sebagai aji ugig bersumber dari aliran/sekte Bhairawa atau bhairawi. Sekte ini telah lama berkembang di Bali. Mereka mempraktikkan ilmu tantra disertai pemujaan pada Dewi Durga sebagai cara ekstrim mencapai kesempurnaan diri.

  • Rerajahan yang menampilkan wujud Dewi Durga yang dipuja penekun ilmu pengleyakan.

  • Lalu kenapa liyak itu membunuh atau mencelakai manusia? Konon untuk menaikkan tingkatan ilmunya, seorang penekun ilmu ini butuh tumbal manusia. Korbannya biasanya orang yang dibenci atau bayi baru lahir. Bisa juga dengan cara memakan mayat yang baru dikubur. Tapi jangan mengartikan liyak memakan manusia secara harfiah. Mereka akan menyedot “prana” atau daya hidup korbannya melalui ubun-ubun atau lubang dubur ( bol) sehingga korbannya itu sakit gering, ngereressampai mati mengenaskan.


Anda tidak akan pernah melihat ada gundukan kuburan yang dibongkar lalu mayatnya dimangsa liyak. Tapi, liyak-liyak ini akan meraga sukma atau mengubah wujud menjadi anjing gudig, rangda atau mahluk apapun sesuai tingkatan ilmnya lalu mendatangi kuburan itu pada tengah malam dan menggelar pesta disana dengan menikmati bau anyir dan busuk organ-organ tubuh si mayat secara gaib. Terkadang mereka juga pulang membawa bangkai anjing yang mereka temukan di perjalanan yang mereka lalui dan keliru mengira bangkai itu sebagai buah nangka yang ranum yang baru jatuh dari pohon.

Ada tiga jenis ilmu Liyak. Yang pertama adalah Liyak Sari ( Penengen, ilmu putih), lalu yang kedua adalah Liyak Pemoroan (Pengiwa,ilmu hitam) dan yang ketiga Liyak yang netral,tidak hitam atau putih. Jenis yang terakhir ini tujuannya lurus saja mencari pemurnian dan penyatuan dengan energi ilahi (moksa).

Dan begini tingkatan-tingkatan liyak Liyak Pemoroan ( Liyak hitam):


  • Tingkat paling rendah biasanya mengubah wujud jadi monyet. Tingkat ke-2 jadi kambing atau anjing. Lalu tingkat-tingkat selanjutnya menjadi Bangkal (Babi), ular, harimau, mobil, pesawat terbang atau sepeda motor ( ya benar, anda tidak salah baca). Tingkatan yang lebih tinggi berwujud Gegendu ( siluman kuda atau kerbau berkaki tiga) dan Bade ( semacam keranda pengusung jenazah). Lalu yang dianggap tertinggi berwujud garuda emas, Banaspati, Meru dan Celuluk atau Rangda.

  • Calonarang, atau Walunateng Dirah yang disebut-sebut sebagai Ratu Liyak berada di level sebelas. Sedangkan Mpu Pradah di level dua belas. Sang Ratu liyak memiliki banyak murid setia dan sakti diantaranya : Ni Weksirsa, Ni Mahisawedana, Ni Lenda, Ni Lendi, Ni Ganda, Ni Guyang, Ni Larung.

Paling umum leak berubah wujud menjadi endihan, yakni berupa bola api sebesar kepalan tangan orang dewasa. Bola api ini tidak berkobar-kobar namun nyalanya lebih mirip seperti bara api dengan warna kuning kemerahan dan terbang melayang menyusuri persawahan mencari kodok atau belut untuk dimangsa.

Jika anda sering menemukan bangkai belut atau kodok di rumah, waspadalah. Mungkin ada anggota keluarga yang bisa ngeleyak. Karena setelah kembali menjadi manusia, sang liyak cenderung akan memuntahkan kembali benda-benda yang di mangsanya itu.

  • Tak jarang di malam-malam tertentu para penekun ilmu leak mengadakan pertemuan rahasia dengan wujud endihanini sehingga nampak seperti puluhan cahaya kunang-kunang di kejauhan. Mereka juga terkadang bertanding adu kesaktian bahkan sampai beradu nyawa. Fenomena ini disebut Siyat peteng(duel malam hari). Orang-orang yang penasaran sering mengintip dan menyaksikan fenomena ini. Dulu, waktu Sanur belum seramai sekarang, kawasan Padang Galak terkenal sebagai arena siyat peteng.

  • Penampakan endihan

Dalam tahapan belajar, biasanya sisya(murid) akan dibimbing dan diinisiasi oleh seorang nabe(guru) dengan melalui laku spiritual yang ketat untuk membuka jalur-jalur chakra dan membangunkan energi kundalininya. Lalu dia akan diajarkan mantra-mantra gaib dan ilmu memutar kombinasi aksara suci dari Panca Brahma(Sa, Ba, Ta, A, I ) dan Panca aksara( Na, Ma, Si, Wa, Ya ). Ilmu yang disebut Dasaaksarainilah bila diputar-putar dan dikombinasikan sesuai sifat dan posisinya pada organ tubuh bisa membuat celaka orang yang jadi targetnya. Orang itu bisa tiba-tiba muntah darah atau kejang-kejang.

Dasa aksara. Sepuluh aksara suci beserta pemetaannya pada tubuh manusia.

Tahapan selanjutnya adalah belajar merubah wujud. Pertama adalah Ngelekas(persiapan) Sebelum mengubah wujud, sisya harus memasang aji sesirepdan penyengkeragar anggota keluarga lain dirumah tidur lelap. Juga sebagai pagar gaib supaya terbebas dari gangguan yang mungkin datang dari luar rumah.

Bagi yang mempraktikkan ilmu merubah wujud di luar rumah seperti pertigaan atau perempatan jalan, maka wajib merapal mantra Papetengdan Penangkebuntuk menyembunyikan diri mereka secara gaib supaya tidak terlihat oleh orang yang kebetulan sedang melintas.

Setelah semuanya dirasa aman, barulah sisya ngerehatau mengubah wujudnya. Jika ingin menjadi monyet, dia harus merapal mantra sambil melakukan serangkaian gerakan menirukan suara dan gerak-gerik monyet. Jika menjadi gegendu, dia menggunakan sebatang tongkat sehingga nanti kakinya terlihat ada tiga. Jika jadi mobil, sisya membawa dua buah lampu senter yang nantinya akan berfungsi sebagai lampu headlampmobil.

Untuk menguji apakah wujudnya sudah berubah, sisya akan mencoba menampakkan diri pada seseorang yang secara acak ditemuinya. Jika orang itu lari terbirit-birit berarti perubahan wujudnya berhasil. Bila ternyata orang itu malah menyapa dan mengenalinya maka upayanya gagal total.

Foto yang diambil seorang peneliti ini menampilkan proses berubah wujud seorang ibu rumah tangga penekun ilmu leak di daerah Denpasar.

Kemampuan mengubah wujud ini barulah tahapan pemula. Pada tahap-tahap selanjutnya sisya akan diajari cara meraga sukma. Dimana, dia hanya perlu berbaring di dalam kamarnya. Cukup rohnya saja yang keluar dan berubah wujud. Jadi, dia tak perlu lagi melepas ilmu sesirep atau imu papeteng saat menjalankan aksinya.

Demikian sekilas yang bisa saya ceritakan tentang Leak, Liyak atau Leyak ini. Ilmu Liyak umumnya bisa dimiliki dengan 4 cara. Yaitu: dengan belajar sendiri melalui guru, melalui garis keturunan/warisan, dengan cara memohon anugerah kepada sesuhunan dan dengan cara membeli (biasanya berupa jimat/rerajahan).

Namun di zaman sekarang, orang bali terutama generasi mudanya, sudah tidak berminat lagi menekuni ilmu Liyak. Orang lebih tertarik menekuni Bahasa Korea, ilmu komputer atau ilmu perhotelan dan pariwisata.

Apalagi zaman sekarang, lampu merkuri telah menghapus kesan seram setiap pertigaan, perempatan dan sudut-sudut jalan. Persawahan sudah berganti bangunan beton dan areal pemukiman semakin mendekati areal kuburan. Belum lagi keberadaan CCTV dan kamera ponsel yang setiap saat bisa memotret dan merekam aksi liyak.

Tampaknya, para liyak ini sudah tidak bisa leluasa lagi menampakkan diri karena tergerus arus modernisasi.

(*/)

__________Disclaimer________________

Tulisan ini dimaksudkan hanya untuk berbagi informasi yang bersifat umum dan hiburan saja. Penulis tidak menjamin isi tulisan akurat dan 100% objektif. Mohon untuk tidak disebarkan atau dijadikan sumber kajian ilmiah/akademis. 




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »