INTERNASIONAL
Sekretaris Jenderal PBB mengatakan bahwa Jalur Gaza yang terkepung, yang telah dilanda perang genosida oleh rezim Israel selama lebih dari sebulan, berubah menjadi “kuburan bagi anak-anak.”
“Gaza menjadi tempat pemakaman bagi anak-anak. Ratusan anak perempuan dan laki-laki dilaporkan terbunuh atau terluka setiap hari,” kata Antonio Guterres kepada wartawan pada hari Senin.
Sekjen PBB mengatakan pelanggaran hukum humaniter internasional jelas terjadi selama perang, dan menambahkan bahwa rezim Israel secara bersamaan menargetkan “warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsi, masjid, gereja, dan fasilitas PBB, termasuk tempat penampungan. Tidak ada tempat yang aman.”
“Serangan Israel sejauh ini telah merenggut nyawa sebanyak 89 orang yang bekerja untuk UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina,” katanya, seraya menambahkan bahwa angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode mana pun dalam sejarah organisasi ini.
- Ayatullah Khamenei: Tekanan ke AS-Israel Harus Ditingkatkan untuk Stop Genosida Gaza
- Geram Kebrutalan Israel Kian Parah, Afsel Tarik Semua Diplomat dari Tel Aviv
Menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, Guterres mengatakan, “Kita harus bertindak sekarang untuk menemukan jalan keluar dari kehancuran yang brutal, mengerikan, dan menyakitkan ini.”
“Bencana yang terjadi membuat kebutuhan akan gencatan senjata kemanusiaan menjadi semakin mendesak seiring berjalannya waktu,” kata Sekjen PBB.
Dia menekankan bahwa perlindungan warga sipil dalam perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza “harus menjadi hal yang terpenting.”
“Pihak-pihak yang berkonflik, dan, tentu saja, masyarakat internasional, menghadapi tanggung jawab langsung dan mendasar yaitu, menghentikan penderitaan kolektif yang tidak manusiawi ini dan secara dramatis memperluas bantuan kemanusiaan ke Gaza,” kata Guterres, seraya menambahkan, “Mimpi buruk di Gaza adalah lebih dari sekedar krisis kemanusiaan. Ini adalah krisis peri kemanusiaan.”
Menurut Guterres, lebih dari 400 truk telah menyeberang ke Gaza selama dua minggu terakhir, dibandingkan dengan 500 truk pada hari sebelum perang.
“Perlintasan Rafah saja,” yang merupakan satu-satunya terminal darat di Gaza yang melewati wilayah pendudukan, “tidak memiliki kapasitas untuk memproses truk bantuan dalam skala yang dibutuhkan,” katanya, seraya menambahkan, “setetes bantuan yang masuk tidak mencukupi lautan kebutuhan. (ARN)
BERITA TERBARU
China Janji Perdamaian Palestina jadi Agenda Utama DK PBB
KEJI! Pembantaian Baru Israel di Gaza, 100 Serangan Kurang Dari Satu Jam
Abu Obedia: Israel Bohong soal Jumlah Pasukan Tewas
IUMS Keluarkan Fatwa: Menolong Palestina “Kewajiban Agama”
BERITA TERBARU
PBB: Jalur Gaza Berubah Jadi Tempat Pemakaman Anak-anak
31 Hari Agresi Israel, Korban Tewas Lampaui 10.000 Jiwa di Gaza
45 Tentara AS Alami Cedera Otak Pasca Operasi Perlawanan Irak
Ayatullah Khamenei: Tekanan ke AS-Israel Harus Ditingkatkan untuk Stop Genosida Gaza
PM Irak Temui Ayatullah Khamenei Sehari setelah Dikunjungi Blinken
HOT NEWS
PBB: Jalur Gaza Berubah Jadi Tempat Pemakaman Anak-anak
31 Hari Agresi Israel, Korban Tewas Lampaui 10.000 Jiwa di Gaza
45 Tentara AS Alami Cedera Otak Pasca Operasi Perlawanan Irak
Ayatullah Khamenei: Tekanan ke AS-Israel Harus Ditingkatkan untuk Stop Genosida Gaza
PM Irak Temui Ayatullah Khamenei Sehari setelah Dikunjungi Blinken
BERITA POPULER
Pemukim Zionis Naik 7 Kali Lipat Sejak Perjanjian Oslo Ditandatangani
Dukung Israel, Istri Pendiri Grab Dirujak Netizen dan Ancam Boikot Aplikasi
Hizbullah Hujani Rudal di Berbagai Target Militer, Tewaskan Tentara Israel
Beberapa Diplomat Eropa Hubungi Hizbullah Pasca Pidato Nasrallah
Media Israel: Ancaman Netanyahu ke Nasrallah “Kebodohan Politik”