BAHAGIA MELIHAT BANYAKNYA GENERASI MUDA YANG MAU TERLIBAT UNTUK MELESTARIKAN KESENIAN JARANAN INI.

September 26, 2023

Tontonan sarat Sejarah dan Tidak Membosankan Harus Di Lestarikan.


Jaranan
Lubuklinggau (23/09/2023) - Kesenian jaranan merupakan kesenian tradisional yang telah hidup dan berkembang di masyarakat termasuk di wilayah Kota Lubuklinggau SUMSEL.
Makarti Budoyo 1992 (dok./poto)

Grup Kesenian Jaranan MAKARTI BUDOYO pimpinan BOPO Sumino yang di dirikan sejak Tahun 1992 hingga sekarang masih aktip, hingga turun temurun. Jaranan MAKARTI BUDOYO 1992 yang beralamat Kota Lubuklinggau di Jl. Karya 2 (Talang Jawa) memiliki ciri khas Jaranan versi Kediri atau Jaranan "Thik" versi Samboyo Putro dan Sanjoyo Putro yang berasal dari kediri Jawa Timur.
Pada saat ini, pengembangan seni pertunjukan tradisional sudah dipengaruhi oleh masuknya budaya modern yang memberikan pengaruh pada berbagai unsur pendukung seninya. Walau demikian Kesenian Jaranan MAKARTI BUDOYO 1992 tetap semangat untuk melestarikan budaya leluhur.

                   Bopo Sumino (dok./poto)

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepunahan seni budaya tradisional termasuk kesenian jaranan di antaranya semakin berkembangnya kebudayaan atau kesenian populer.
“Melihat kenyataan akan kecanggihan teknologi dan perkembangan budaya masyarakat, perhatian terhadap seni pertunjukan tradisional perlu ditingkatkan. 

Dalam perkembangan saat ini, kesenian jaranan mengalami desakralisasi dengan gerakan yang semakin bervariasi, sehingga tidak ada pakem yang pasti. Meski demikian, tontonan yang sarat sejarah masa ini tidak pernah membosankan untuk ditonton masyarakat.

"Ya, dengan menyaksikan kesenian jaranan ini maka kita telah ikut melestarikan kebudayaan tradisional. Kalau bukan kita yang melestarikan warisan leluhur, lantas siapa lagi,”ucap salah satu anggota di kesenian jaranan MAKARTI BUDOYO 1992"

Tarian jaranan khas Kediri merupakan kesenian yang memiliki asal beragam dan sejarah yang panjang. Kesenian ini lahir saat kerajaan Kediri kuno Jatim berdiri, sehingga dapat dikatakan kesenian ini adalah tradisi leluhur dari masyarakat Jatim.


“Di era modern ini masih ada masyarakat yang melestarikan kesenian daerah yang berumur ratusan tahun untuk mengingat sejarah dan asal usul kita. Kita patut berbangga tentang hal ini. Di saat banyak orang melupakannya kita masih berkesempatan untuk mengenalnya.
Kesenian ini menggunakan instrumen berupa anyaman bambu yang dibuat sendiri oleh Bopo Sumino. Bambu dianyam-anyam yang dibentuk sedemikian rupa hingga mirip seperti kuda. Tarian jaranan ini populer di daerah Jatim mulai Ponorogo, Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Malang hingga Banyuwangi.
Dalam perkembangannya kesenian ini mengalami desakralisasi dengan bertambahnya variasi musik pengiring seperti dangdut atau campursari.
Karena itu grup Kesenian Jaranan MAKARTI BUDOYO 1992 tetap bersemangat untuk melestarikan kebudayaan bangsa, melestarikan warisan leluhur, kebudayaan adiluhung untuk membangun budaya ini menjadi tuah rumah di negeri sendiri. “Salah satu usaha untuk membuat hal tersebut hidup dan lestari adalah Pemerintah harus mengadakan Festival, karena jaranan merupakan kesenian yang sudah lama berkembang.
(*/Uko_tim MAKARTI BUDOYO 1992)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »