Editor: Budi Santoso.
SENI & BUDAYAKEDIRI
Kecintaan Hadi Pratondo pada seni jaranan tak diragukan lagi. Pria ini telah empat periode menjadi ketua Paguyuban Seni Jaranan dan Reog (Pasjar). Terbaru, dia terpilih lagi memimpin organisasi ini untuk periode 2023-2027.
Pria bertubuh tinggi besar ini mengaku meinyukai jaranan bermula dari rasa penasaran. Sebab, lingkungan rumahnya banyak penggemar jaranan. Setelah itu, rasa suka itu tumbuh dengan aktif ikut tampil.
- “Awalnya hanya menonton. Lama-kelamaan jadi penasaran dan suka,” tutur pensiunan marinir ini.
Sampai akhirnya dia berhasil membentuk Paguyuban Jaranan Mega Budoyo. Langsung menggebrak dengan mengukir banyak prestasi. Bahkan, sampai saat ini, Hadi tetap bisa tampil dengan membawa kepala reog yang memiliki berat 74 kilogram.
Diakui Hadi, jaranan memang menjadi kesenian yang paling banyak peminatnya di Kediri. Karena itulah dia yakin kesenian jaranan akan terus eksis.
- “InsyaAllah selama kita mau, pasti bisa (melestarikan),” tandas Hadi.
Apalagi melihat perkembangan saat ini. Jaranan telah memiliki peminat dari banyak kalangan dan latar belakang. Ini tak lepas dari berubahnya stigma negatif yang biasa melekat di jaranan. Jika sebelumnya selalu identik dengan kerusuhan, dengan pembinaan, jaranan bisa menjadi kesenian yang memberi pengaruh positif.
- “Sekarang bisa dicek, tarian di jaranan terus berkembang dan bagus-bagus,” ucapnya.
Hadi berharap, dengan terus berkembangnya seni jaranan akan semakin menambah penggemar. Dan, seni jaranan bisa bertahan.
Saat ini, Pasjar mendukung penuh adanya pelestarian seni jaranan. Salah satunya dengan ikut mengajukan Jaranan Kediri Jawa Timur ke Kementerian Hukum dan HAM RI. Usaha yang diusung bersama dengan Dewan Kesenian Kabupaten Kediri, budayawan, dan seniman lainnya ini akhirnya mendapat pengakuan dan hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM RI tentang kekayaan komunal ekspresi budaya tradisional.
“Semua kesenian jaranan yang ada sekarang ini berawal dari jaranan Kediri Jawa Timur. Karena itu kami juga ikut mengajukan Jaranan menjadi milik Kabupaten Kediri,” terang Hadi.
(*/)